metrosatu.com - Hacker Bjorka kembali beraksi mengacak-acak data milik pemerintah RI.
Kali ini, Bjorka mengkalim memiliki 19 juta data yang diduga milik BPJS Ketenagakerjaan.
Data tersebut kemudian dijual Bjorka di forum Breached pada Minggu, 12 Maret kemarin.
Data sebelsar 5GB tersebut oleh Bjorka dikompres menjadi 1GB dengan total 19.564.922 data.
Dari total jumlah tersebut, Bjorka menyebut data-data itu terdiri dari Nomor Induk Kependudukan (NIK), nama, email, nomor ponsel, alamat, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, pekerjaan, tempat bekerja dan lain-lain.
Sebagai daya tarik kepada pembeli, Bjorka memberikan 100 ribu sample data secara gratis.
Baca Juga: Hasil BRI Liga 1: Imbang Lawan Persita Tangerang, Posis PSM Makasar di Puncak Klasemen Aman
Setelah dikroscek, data nomor ponsel yang dicantumkan di sana cocok dengan nama yang tertera.
Namun, untuk keabsahan data tersebut, hanya bisa dibuktikan oleh BPJS Ketenagakerjaan atau lembaga terkait.
Hanya pihak berwenang yang bisa menjawab apakah data sensitif yang mereka simpan mengalami kebocoran atau tidak.
Belasan juta data tersebut oleh Bjorka dijual seharga US$10.000 atau Rp154 juta.
Bjorka jug ahanya menerima pembayaran dalam bentuk Bitcoin.
Artikel Terkait
Warga Binaan Lapas Tanjung Pura Kritis di Rumah Sakit, Dubur Infeksi Bernanah Diduga Akibat Tindakan Amoral
Begini Cara Menggunakan dan Mengakses Aplikasi SatuSehat Mobile Pengganti Aplikasi PeduliLindungi
Inilah Sederet Kekurangan Samsung Galaxy A23 5G: Kualitas Video Jelek hingga Speaker Mono dan Suara Pecah
GRATIS! Segera Daftar Program Mudik Gratis Lebaran 2023 dari Kemenhub Sebelum Kehabisan, Cek Di Sini