Selasa, 15 Oktober 2024

Tingkatkan Pelayanan Pengajaran, Fakultas Ushuluddin UIN Sumut Gelar Workshop Penyusunan RPS

- Sabtu, 15 Juli 2023 14:53 WIB
Tingkatkan Pelayanan Pengajaran, Fakultas Ushuluddin UIN Sumut Gelar Workshop Penyusunan RPS

Baca Juga:

metrosatu.com - Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam (FUSI) Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN-SU), menggelar Workshop Rencana Pembelajaran Semester (RPS) di Aula Rumah Coffe Ide, Jalan Bilal Ujung Medan, Sabtu (15/07/2023).

Kegiatan ini sebagai bagian dari upaya peningkatan pelayanan dalam pengajaran, dengan tema "Internalisasi Paradigma Wahdatul Ulum dalam Penyusunan RPS Berbasis Merdeka Belajar Kampus Merdeka MBKM, dan Outcome Based Education (OBE).

Dekan FUSI UIN Sumut, Dr Maraimbang Daulay, MA saat membuka acara itu mengatakan, pelaksanaan workshop ini mesti menjadi bagian dari upaya peningkatan standart RPS, seterusnya standart pengajaran di FUSI secara khusus dan UINSU secara umum.

Baca Juga: Inilah 5 Sekolah Kedinasan Yang Lulusannya Langsung Jadi PNS, Gratis Tak Perlu Biaya

Maraimbang berharap agar hasil Workshop ini sekaligus dapat menjadi bagian dari bahan yang dibutuhkan dalam kerja-kerja akreditasi menuju FUSI dengan Prodi Unggul.

Ditegaskan Maraimbang Daulat, masih terdapat kegiatan serupa atau yang mendukung kegiatan ini akan dilaksanakan oleh FUSI dalam waktu dekat, seperti review kurikulum dan lainnya yang kesemuanya bermuara pada upaya perbaikan akreditasi prodi-prodi yang ada.

Hadir sebagai Narasumber dalam acara ini Prof. Dr. Candra Wijaya, M.Pd yang merupakan Guru Besar UINSU dalam Bidang Manajemen Pendidikan, Dr. Muhammad Yusuf Harahap M.Sc, Dosen pada Pascasarjana UNIMED, serta Drs. Parluhutan Siregar, M. Ag meupakan Ketua Pusat Wahdatul Ulum Pertama UINSU.

Baca Juga: Ini Syarat Mendapatkan Centang Biru Meta Verified untuk Pengguna Facebook dan Instagram

Dalam kesempatan tersebut Prof. Candra menegaskan, inti dari MBKM adalah kemampauan  merumuskan RPS berbasis luaran, atau yang dikenal dengan Outcome Based Education (OBE). Lewat pendekatan ini diharapkan setiap Mata Kuliah benar-benar dapat menghasilkan luaran yang rasional, jelas, serta terukur.

Selanjutnya Prof Candra berharap agar penyusunan RPS di FUSI khususnya benar-benar serius memperhatikan hal tersebut.

Narasumber lainnya, Dr Muhammad Yusuf Harahap, M.Sc berpandangan bahwa integrasi lebih mungkin diprakarsai oleh Studi Islam. Sebab ilmu-ilmu keislaman tampaknya lebih terbuka terhadap integrasi.

Baca Juga: Lowongan Kerja BCA Syariah Terbaru Juli 2023, Ada 4 Posisi Tersedia, Simak Disini

Lebih jauh, Dr. M. Yusuf berharap agar UINSU atau FUSI secara khusus harus lebih berani menggagas penerapan integrasi yang lebih komprehensif yakni sejak penyusunan RPS.

Dr. Yusuf berpendapat, seorang Dosen di FUSI masih memerlukan keterampilan dalam membangu cara pandang yang lebih komprehensif, dengan melibatkan berbagai metode dan pendekatan (Natural Sciences, Social Sciences, and Humaniora Sciences), ketika melakukan riset-riset akademik.

Hal ini demi terwujudnya  budaya riset berbasis multidisipliner, untuk selanjutnya menjadi dasar bagi aktualisasi Paradigma Wahdatul Ulum dalam kerja-kerja akademik di FUSI dan UINSU secara umum.

Baca Juga: Tiket MotoGP Mandalika Lombok 2023 Mulai Dijual, Ini Jadwal dan Link Pembelian, Capcus!

Sementara itu, Drs. Parluhutan Siregar menegaskan, project Internalisasi Paradigma Wahdatul Ulum dalam kerja-kerja akademik di Kampus UINSU dan FUSI secara khusus tidak boleh dipandang telah usai.

Tetapi harus terus berkelanjutan. Sebab Project Wahdatul Ulum sendiri pada saatnya harus benar-benar eksis secara ontologis, epistemologis, dan aksiologis.

Penyusunan RPS berbasis Wahdatul Ulum ini menurut Parluhutan Siregar, adalah langkah awal yang harus diikuti kemudian dengan kerja-kerja akademik yang lebih operasional.

Baca Juga: Meta Verified Hadir di Indonesia, Apa Manfaatnya Bagi Akun Facebook dan Instagram dengan Centang Biru

Di akhir acara Workshop, peserta telah dapat menyusun beberapa RPS yang bercorak internalisasi nilai-nilai yang terkandung pada Wahdatul Ulum dalam RPS dengan tetap memperhatikan tuntutan MBKM dan OBE.

Selanjutnya RPS hasil workshop ini yang akan jadi acuan dalam perbaikan RPS pada seluruh matakuliah yang ada pada program sarjana FUSI.

Sebelumnya Ketua Panitia kegiatan, Dr Syukri MA menyampaikan, Workshop Rencana Pembelajaran Semester paradigma Wahdatul Ulum Transdisipliner ini diikuti seluruh dosen di FUSI.

Baca Juga: Warganet Khawatir Inara Rusli Buka Hijab Ikuti Jejak Putri Anne dan Nathalie Holscher: Parah Banget Godaannya

Diharapkan melalui workshop ini para dosen akan lebih mudah dalam menyusun RPS sebagai panduan mengajar. Serta memiliki konsep wahdatul ulum saat menyusun RPS.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Rektor UIN Sumut Apresiasi Kebijakan Ramah Lansia bagi Jemaah Haji
Rektor UIN Sumut dan Alumni Gelar Silaturahmi dan Doa Bersama di Tanah Suci
Pramuka UIN Sumut Raih Penghargaan Tapak Perkemahan Terbaik Putra di PWN PTK Gorontalo
Tampilkan Tari 8 Etnis,  Kontingen Pramuka UIN Sumut Pukau Peserta PWN di Gorontalo
Rektor UIN Sumut Kunjungi Peserta Perkemahan Wirakarya Nasional di Gorontalo
Prof Dr Nurhayati MAg Rektor UIN Sumut Perempuan Pertama, Ini Pesan Manteri Agama
komentar
beritaTerbaru